Kamis, 25 September 2008

PERSAHABATAN

Persahabatan

Pernah ada anak laki-laki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantong penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang di pagar perkarangan setiap dia kehilangan kesabaranya atau berselisih pahan dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar
pada minggu-minggu berikutnya dia belajar menahan diri, dan jumlah paku yang di pakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikanya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata : "Anakku, kamu sudah belaku baik,tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar."
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain,hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa lama kau meminta maaf/menyesal,lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Sisihkan beberapa menit untuk membaca ini,

Ada beberapa pesan yangbaik untuk jiwa kita.
Berikanlah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan, dan lakukan secara bijaksana.

Yakinlah pada dirimu ketika berkata : " Aku mencitaimu."
Jika kau berkata : " Aku menyesal," tataplah mata lawan bicaramu.
Jangan permainkan harapan orang lain.
Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab,senyumlah, dan tanya: "Mengapa kamu mau tahu?"
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak risiko.
Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.

Harga dirimu.
Hargai orang lain.
Bertanggung jawablah atas tindakanmu.
Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.
Tersenyumlah ketika menjawab telpon, orang yang menelponmu akan mendengarnya dari suaramu.
Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan mungkin saja itu keberuntunganmu.

Tidak ada komentar: