Selasa, 14 Oktober 2008

Emosi Anak

Mengatasi emosi anak umur 3 tahun ?

Seorang anak laki2 berusia 3th, sering berteriak & marah tanpa sebab, kemudian barang2 dibanting. Oleh orang tuanya saat ini dimasukkan ke playgroup, tapi justru tidak mau bergaul dengan teman sebayanya, dan cenderung menyakiti teman2nya, kedua orang tuanya cukup sibuk dengan kerjaannya, sehingga tidak pernah memantau keadaan anaknya, setiap harinya ditemani oleh babysitter. Setiap anaknya rewel kedua ortunya justru malah marah-marah, kira2 bagaimana solusinya untuk mengatasinya ?

Anak usia sampai dengan 5 tahun adalah masa yang penting, karena di masa itu kita bisa membentuk karakter yang baik yang bisa menjadi dasar untuk kehidupan di masa mendatang.

Ada beberapa pengalaman yang hendak saya bagikan.

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti sebuah seminar tentang kesehatan. Yang dijadikan ilustrasi adalah seorang anak persis seperti yang anda jelaskan tentang keponakan anda. Suka marah-marah, hiperaktif, tidak bisa konsentrasi dalam belajar, suka mengganggu teman, dsb.

Setelah diselidiki dalam hal makanan, ternyata anak tersebut sangat banyak mengkonsumsi gula, makanan siap saji/fast food, snack2 yang mengandung banyak gula, atau snack yang banyak mengandung bahan penyedap.

Kemudian anak tersebut diberikan terapi mengubah pola makan. Banyak makan sayuran hijau, buah-buahan (jeruk, semangka, melon, apel, dsb) jarang makan makanan yang mengandung gula. Fast food, snack2, sangat dibatasi.

Kurang lebih 3 bulan, anak tersebut menjadi sangat berubah. Lebih teratur emosinya, tidak mudah marah, dan yang paling mengesankan nilai dalam belajarnya meningkat!

Perlukan kesabaran extra untuk mencoba dan dukungan orang tua dalam membimbing anak mereka. Jangan diperlakukan secara kasar, karena kalau analisa saya ternyata benar, sebenarnya anak itu melakukan kenakalan bukan sepenuhnya karena keinginannya, tetapi karena faktor kondisi tubuhnya yang kurang sehat.

Alasan kedua,
anak tersebut melakukan kenakalan karena orang tuanya "jauh" dari dia. Secara emosi, anak sangat membutuhkan orang tua. Mereka membutuhkan untuk dididik dengan tegas namun penuh kasih sayang dari orang tua mereka. Meskipun ada babysitter, tapi bukan pendidik, hanya pengasuh. Jika orang tua memiliki keterbatasan karena alasan pekerjaan, Nenek bisa menjadi pengganti sebagai pendidik. Tegas, namun penuh kasih sayang.

Ada pepatah mengatakan:
"Jangan menolak didikan dari anakmu, ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkannya dari dunia orang mati."

Mengasuh anak yang masih kecil n butuh perhatian penuh dari ortu.
sebenarnya dia butuh perhatian dari ortunya sendiri. anak seusia di pengennya diperhatikan terus. caranya ga terlalu rumit. misalnya : pagi sebelum berangkat kerja ibunya bisa memandikan dia n diajak komunikasi walaupun sekedar sapaan " selamat pagi sayang". atau pada waktu istirahat siang, bisa telepon ke rumah sekedar tanya "sudah makan belum ?", bisa juga pulang kantor, ibu atau ayahnya segera berlari memeluk anaknya atau apalah terserah yang penting berupa perhatian.

kalau dia marah jangan balik dimarahi, kalau dia banting2, kasih dia benda yang jika dibanting ga pecah n jangan besar2. coba komunikasi dengan dia dengan cara yang baik, pelan-pelan n sering. peluk dia, rangkul dia sewaktu-waktu.
ingatlah dia masih kecil yang ga tau mana salah dan mana benar
Kalau anak marah dan dibalas dengan amarah juga..well guess what?
selamanya tu anak bakal jadi anak egois, pemarah, dan yg paling parah... tidak punya teman.
Kalau orang tuanya tidak mengalah dan tidak mau mengurus anak mereka sendiri (Tanpa mengandalkan baby sitter), maaf nih, aku sangsi bakal ada perubahan besar dari diri sang anak.

Tidak ada komentar: